Rabu, 24 Mei 2017

AIR MATA HARU DAN BAHAGIA



Bismillahirrohmaanirrohiim...

Bahagia sekaligus terharu ,mungkin itulah yang dirasakan oleh Tris Maulana (Sokatengah,Bumjawa),Rizkotul Ajizah (Bumijawa,Tegal) dan Rizka Puji Prihatin (Lengkong,Bojong) .Mereka semua merupakan santri Pondok Pesantren Al-Qur'an (PPTQ) Nurul Amin Al-Ghozali yang diasuh oleh KH.Ghozali Fatkhulloh.Pada tahun ini mereka diwisuda sebagai peserta khotmil qur'an 30 juz bil ghoib (tanpa melihat).Acara wisuda tersebut dilaksanakan pada Minggu,21 Mei 2017 / 24 Sya'ban 1438 H.Bagi mereka bertiga terkhusus ,hari tersebut menjadi hari yang bersejarah,karena mereka akan diwisuda takhfidz.





Prosesi wisuda di awali dengan pembacaan juz 30 dari surat At-Takaatsur sampai An-nas ,kemudian dilanjut dengan pembacaan do'a khotmil qur'an yang dipimpin langsung oleh pengasuh PPTQ Nurul Amin KH.Ghozali Fatkhulloh.Saat pembacaan do'a ini suasana menjadi berubah hitmat dan khusyuk,air mata para peseta wisudapun tidak bisa terbendung,nampak sesekali mereka sesenggukan seraya mengamini do'a yang dibacakan oleh pengasuh.






Bukan hanya para peserta saja yang demikian ,terlihat juga para hadirin yang menyaksikan prosesi wisuda terbawa suasana pembacaan doa,para hadirin seperti tidak kuat menahan air matanya,hingga air mata pun mengalir dan membasahi wajah para hadirin,para hadirin mungkin ikut terharu dan mungkin membayangkan andaikan yang mereka saksikan didepan adalah anak-anak mereka yang sedang diwisuda takhfidz.Betapa bahaginya mereka.







Setelah pembacaan do'a kemudian dilanjut dengan penyerahan SYAHADAH atau tanda bukti telah mengkhatamkan alqu'an 30 juz bil ghoib di PPTQ Nurul Amin.Syahadah tersebut diserahkan langsung oleh pengasuh kepada peserta wisuda.


Sesaat setelah proses pemberian syahadah dilakukan,mereka di persilahkan untuk sungkem kepada orang tua mereka masing-masing secara bergantian (Ibu &  Bapak ),prosesi sungkem ini juga langsung di pimpin oleh pengasuh,dimana pengasuh membacakan semacam ikrar yang membuat para peserta khotmil quran yang sungkem tersebut terlihat kembali meneteskan air mata.





Dalam sambutanya ,pengasuh pesantren PPTQ Nurul Amin  KH.Ghozali Fatkhulloh mewanti wanti dan berpesan kepada semua peserta khotmil qur'an, terkhusus untuk para peserta wisuda tahfidz 30 juz diantaranya "agar mereka senantiasa "nderes" (red.menjga hafalannya) dan berpesan kepada orang tua mereka ,bahwa mereka (orang tua) juga mempunyai tanggung jawab kepada anaknya tersebut (yang telah hafid) dalam menjaga hafalanya".Pesan ini acap kali sering beliu sampaikan kepada para tahfidz ,kerena  memang seperti kita ketahui dan banyak dari para beliau(guru-guru) mengataan "Menjaga itu lebih sulit daripada membuatnya" apalagi yang dijaga ini adalah kalam Alloh SWT langsung.

  • Akhirnya kita berharap para tahfidz yang telah diwisuda tersebut  dan pada para tahfidz lainya menjadi hafidz (penghafal) qur'an yang qur'aniyyah,hafidz yang keseharian atau kehidupanya mengaplikasikan nilai-nilai Al-Qur'an sehingga menjadi Ahlulqur'an wa huwa Ahlulloh dapat tercapai.
Aamiin allohumma aamiin..

JANGAN LUPAKAN KAMI WAHAI KAWAN




Bismillahirrohmaanirrohiim...

Banyak orang mengatakan "setiap pertemuan pasti ada perpisahan" dimanapun itu tempat atau perkumpulanya.Demikian juga yang terjadi di PPTQ Nurul Amin,setiap menjelang penutupan tahun atau tepatnya malam hari setelah acara haflah akhirussanah selesai ,dilaksanakan acara perpisahan ,acara ini bisa dibilang sebagai puncak kegiatan sebelum memasuki waktu libur pesantren.



Acara ini diawali dengan sesi penyampaian pesan dan kesan oleh semua santri,dimana setiap santi diberi waktu untuk menyampaikan pesan dan kesan selama setahun terakhir berada di pondok pesantren Nurul Amin dihadapan santri lainya,berbagai ungkapanpun di lontarkan oleh masing-masing santri,mulai dari unek unek ,suka dan duka mereka selama berada di pesantren,tak ayal apa yang disampaikan para santri ,terkadang membuat para santri yang mendengarnya tertawa.Satu persatu santri dipersilahkan maju secara bergilir untuk menyampaikan hal tersebut.





Setelah sesi ini selesai dilanjut dengan mushofahah bersama atau bersalaman bersama antar sesama santri,diawali semua santri dipersilahkan untuk berdiri melingkar ,sambil mensenandungkan sholawat nabi,tak lama kemudian satu persatu santri bersalaman dan merangkul teman santri lainya  sembari saling memohon maaf.Tak ayal saat sesi ini air mata para santri tak bisa dibendung,suara tangisan para santri menggaung diaula,mungkin ini sebagai luapan rasa salah dan rasa saling memaafkan yang mereka miliki,disisi lain mereka merasakan kesedihan karena mungkin bisa saja teman teman yang selama setahun terakhir ini menemani dalam suka dan duka serta dalm kebersamaan selama nyantri di PPTQ Nurul Amin tidak akan berjumpa lagi di tahun depan,karena mungkin mereka ingin "Ngangsu Elmu"di tempat yang lain.Sehingga terlihat jelas warna memerah dan basah di raut wajah para santri ketika sesi musofahah ini selesai.Selanjutnya kegiatan ini di tutup dengan makan bersama dalam satu "BENTANG/NAMPAN" berisi 4-5 santri.




Inilah sekelumit tradisi unik di Pondok Pesantren Takhfidzul Qur'an Nurul Amin Al-Ghozali.



Minggu, 21 Mei 2017

MAJLIS DZIKIR WA KHOTMIL QUR'AN NURUL AMIN






KH.GHOZALI FATKHULLOH SAAT MEMIMPIN ISTIGHOSAH

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Salah satu kegiatan rutin bulanan yang ada dii Pondok Pesantren Nurul Amin adalah"ISTIGHOSAH" kegiatan rutin bulanan ini dinamai dengan "Majelis Dzikir  wa Khotmil Qur'an Nurul Amin" jika dilihat dari nama majelisnya ada sedikit yang beda,lalu dimana letak perbedaanya,kita bisa melihat kata "WA KHOTMIL QUR'AN" kalau diartikan kurang lebih "penghataman Alqur'an" .Jadi dengan demikian majelis ini bukan hanya melaksanakan istighosah tapi juga penghataman Alqur'an,tentunya ini menjadi nilai lebih dalam majelis ini.

Majelis yang kurang lebih sudah berjalan enam tahun ini biasa dilaksanakan sekali dalam sebulan kecuali selama bulan ramadhan (istirahat) tepatnya setiap Sabtu malam Minggu kliwon.Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Alquran 30 Juz sehari suntuk atau dari Sabtu pagi sampai sore hari oleh para santri.Kemudian dilanjut pada malam hari setelah ba''da isya,sedangkan untuk pembacaan istighosah  dipimpin secara langsung oleh pengasuh PPTQ Nurul Amin KH Ghozali Fatkhulloh.Kegiatan ini semakin menjadi lebih mantap karena sebelum  pembacaan istighosah diadakan pembacaan Diba'i dengan iringan group Diba'i dan Hadroh PPTQ Nurul Amin oleh para santri.


ISTIGHOSAH
Istighosah,kata yang mugkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat ,karena gaungan pembacaan istighosah sudah terdengar di mana mana di seantero nusantara ini khusunya di kalangan kaum nahdiyyin.Lalu sebenarnya siapa penyusun istighosah pertama kali ? beliaulah Alkarim KH.Muhammad Romli Tamim ,lalu sipa beliau ini ,mari sejenak kita flash back,dikutip dari santri.net inilah beliau KH Muhammad Romly Tamim


KH.MUHAMMAD ROMLY TAMIM


Kata “Istighotsah” (ﺇﺳﺘﻐﺎﺛﺔ) adalah bentuk masdar dari Fi’il Madli Istaghotsa (ﺇﺳﺘﻐﺎﺙ) yang berarti mohon pertolongan. Secara terminologis, istigotsah berarti beberapa bacaan wirid ( awrad) tertentu yang dilakukan untuk mohon pertolongan kepada Allah SWT atas beberapa masalah hidup yang dihadapi.
Istighotsah ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat khususnya kaum Nahdliyyin baru pada tahun 1990 an. Di Jawa Timur, ulama yang ikut mempopulerkan istighotsah adalah Almarhum KH Imron Hamzah (Rais Syuriyah PWNU Jatim waktu itu). Namun di kalangan murid Thariqah, khususnya Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, Isighotsah ini sudah lama dikenal dan diamalkan.
Bacaan istighotsah yang banyak diamalkan oleh warga Nahdliyyin ini, bahkan sekarang meluas ke seluruh penjuru negeri sebenarnya disusun oleh KH Muhammad Romly Tamim, seorang Mursyid Thariqah Qadiriyah wan Naqsyabandiyah, dari Pondok Pesantren Rejoso, Peterongan, Jombang. Hal ini dibuktikan dengan kitab karangan beliau yang bernama
Al-Istighatsah bi Hadrati Rabb al-Bariyyah ” (tahun 1951) kemudian pada tahun 1961 diterjemah ke dalam bahasa Jawa oleh putranya KH Musta’in Romli.
KH Muhammad Romly Tamim adalah salah satu putra dari empat putra Kiai Tamim Irsyad (seorang Kiai asal Bangkalan Madura). Keempat putra Kiai Tamim itu ialah Muhammad Fadlil, Siti Fatimah, Muhammad Romly Tamim, dan Umar Tamim.
KH Muhammad Romly Tamim lahir pada tahun 1888 H. di Bangkalan Madura. Sejak masih kecil, beliau diboyong oleh orang tuanya KH. Tamim Irsyad ke Jombang. Di masa kecilnya, selain belajar ilmu dasar-dasar agama dan Al-Qur’an kepada ayahnya sendiri juga belajar kepada kakak iparnya yaitu KH Kholil (pembawa Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Rejoso).
Setelah masuk usia dewasa, beliau dikirim orang tuanya belajar ke KH. Kholil di Bangkalan, sebagaimana orang tuanya dahulu dan juga kakak iparnya belajar ke beliau. Kemudian setelah dirasa cukup belajar ke Kiai Kholil Bangkalan, beliau mendapat tugas untuk membantu KH Hasyim Asy’ari mengajarkan ilmu agama di Pesantren Tebuireng, sehingga akhirnya beliau diambil sebagai menantu oleh Kiai Hasyim yaitu dinikahkan dengan putrinya yang bernama Izzah binti Hasyim pada tahun 1923 M. Namun pernikahan ini tidak berlangsung lama karena terjadi perceraian.
Setelah perceraian tersebut, Mbah Yai Romly, begitu biasa dipanggil, pulang ke rumah orang tuanya, Kiai Tamim di Rejoso Peterongan. Tak lama kemudian beliau menikahi seorang gadis dari desa Besuk, kecamatan Mojosongo. Gadis yang dinikahi tersebut bernama Maisaroh. Dari pernikahannya dengan Nyai Maisaroh ini, lahir dua orang putra yaitu Ishomuddin Romly (wafat tertembak oleh tentara Belanda, saat masih muda), dan Musta’in Romly.
Putra kedua Kiai Romly yang tersebut terakhir ini kemudian menjadi seorang Kiai besar yang berwawasan luas. Hal ini terbukti saat beliau menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Darul’Ulum Rejoso, beliau mendirikan sekolah-sekolah umum di dalam pesantren disamping madrasah-madrasah diniyah yang sudah ada. Sekolah-sekolah umum itu di antaranya SMP, SMA, PGA, SPG, SMEA, bahkan juga memasukkan sekolah negeri di dalam pesantren yaitu MTs Negeri dan MA Negeri. Sekolah-sekolah tersebut masih berjalan hingga sekarang.
Di samping menjadi Ketua Umum Jam’iyyah Ahli Thariqoh Mu’tabaroh dan Mursyid Thariqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah pada saat itu, Dr. KH. Musta’in Romly yang kemudian menjadi menantu KH. Abdul Wahab Chasbullah Tambakberas ini juga merupakan satu-satunya Kiai pertama di Indonesia yang mendirikan sebuah Universitas Islam yang cukup ternama pada saat itu (tahun 1965), yaitu Universitas Darul’Ulum Jombang.
Kemudian setelah Nyai Maisaroh wafat, Mbah Yai Romly menikah lagi dengan seorang gadis putri KH. Luqman dari Swaru Mojowarno. Gadis itu bernama Khodijah. Dari pernikahannya dengan istri ketiga ini lahir putra-putra beliau yaitu: KH Ahmad Rifa’iy Romli (wafat tahun 1994), beliau adalah menantu Kiai Mahrus Ali Lirboyo, KH A. Shonhaji Romli (wafat tahun 1992), beliau adalah menantu Kiai Ahmad Zaini Sampang, KH. Muhammad Damanhuri Romly (wafat tahun 2001), beliau adalah menantu Kiai Zainul Hasan Genggong, KH. Ahmad Dimyati Romly (menantu Kiai Marzuki Langitan), dan KH. A. Tamim Romly, M.Si. (menantu Kiai Shohib Bisri Denanyar).
KH. Muhammad Romly Tamim, adalah seorang Kiai yang sangat alim, sabar, sakhiy, wara’, faqih, seorang sufi murni, seorang Mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul’Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.
Di antara murid-murid beliau yang terkenal dan menjadi Kiai besar ialah KH. Muhammad Abbas (Buntet Cirebon), KH. Muhammad Utsman Ishaq (Sawahpuluh Surabaya), KH. Shonhaji (Kebumen), KH. Imron Hamzah (Sidoarjo).
KH. Muhammad Romly Tamim, disamping seorang mursyid, beliau juga kreatif dalam menulis kitab. Di antara kitab-kitab karangannya ialah: al-Istighotsah bi Hadrati Rabbil-Bariyyah , Tsamratul Fikriyah ,
Risalatul Waqi’ah , Risalatush Shalawat an-Nariyah . Beliau wafat di Rejoso Peterongan Jombang pada tanggal 16 Ramadlan 1377 H atau tanggal 6 April 1958 M.

(Ishomuddin Ma’shum , dosen Universitas Darul Ulum Jombang)

Kembali ke pembahasan "Majelis Dzikir wa Khotmil Qur'an Nurul Amin.Kegiatan yang biasa dihadiri oleh para santri dan masyarakat umum ini secara umum dirangkai dengan pembacaan diba'i,dilanjut khotmil qur'an dan kemudian ditutup dengan pembacaan istighosah.Semoga majelis ini akan tetap ada ilaayaumilqiyaamah.
Allohumma aamiin.


HALAL BI HALAL 2016


Bismillahirrohmaanirrohiim...

Alumni dan santri Pondok Pesantren Takhfidhul Qur'an (PPTQ) Nurul Amin yang tergabung dalam Keluaga Besar Alumni dan Santri PPTQ Nurul Amin sudah tiga tahun belakangan ini mengadakan kegiatan sarasehan bersama yang di bingkai dalam acara  halal bihalal alumni dan santri pondok pesantten nurul amin.acara ini biasa dilaksanakan pada minggu pertama bulan syawal atau beberapa  hari setelah hari raya idul fithri .


Tujuan dilaksanakanya acara semacam  ini adalah sebagai upaya untuk tetap menjaga dan memperkuat ukhwah antar sesama santri terutama para alumni  dan juga sebagai salah satu  wujud untuk tetap menjaga tali silaturrahim  kepada guru-guru (pengasuh),karena bagaimnapun juga para  guru guru kita yang sudah kita "ngangsu kaweruhi" secara tidak langsung beliau  adalah orang orang  tua kita, yang sudah sewajibnya kita ta'dzim, mejaga muru'ah nya dan tetap menjaga silaturrahimnya.




Untuk tahun ini acara  HALAL BIHALAL dilaksanakan pada hari Sabtu pagi tanggal 04 Syawal 1437 H/10 Juli 2016 M bertempat di komplek PPTQ Nurul Amin,rangkaian acara diawali pembacaan Alqur'an dilanjut sambutan dan juga wejangan yang disampaikan pengasuh (KH.Ghozali Fatkhulloh) kepada para santri dan alumn.Kemudian di penghujung acara diisi dengan mushofahah bersama kepada pengasuh dan sesama santri /alumni.Setelah itu dilanjut dan ditutup dengan makan bersama.Walaupun acara ini dilaksanakan dalam kesederhanaan namun tidak mengurangi rasa kebersamaan diantara para santri atau alumni PPTQ Nurul Amin.


nex HBH 2017....



Sabtu, 20 Mei 2017

AKHIR TAHUN

KH.Syeh Misbachul Munir





Bismillahirrohmanirrohiim...


Sudah menjadi sebuah kelumrahan dan rutinitas bagi lembaga lembaga pendidikan baik itu formal maupun non formal ,dimana menjelang akhir tahun lembaga lembaga tersebut melaksanakan suatu agenda atau acara sebagai tanda akan berakhirnya proses kegiatan belajar pada tahun tersebut.

GROUP KUR SANTRIWAN PPTQ NURUL AMIN 



Seperti halnya Yayasan Pondok Pesantren Takhfidul Qur'an (PPTQ) Nurul Amin Al-Ghozalie yang menjelang setiap akhir tahun melaksanakan acara HAFLAH AKHIRUSSANAH & KHOTMIL QUR'AN.Pesantren asuhan KH.Ghozali Fatkhulloh tersebut kurang lebih sudah 15 terakhir melaksanakan agenda rutin tersebut

Dalam pelaksanaanya,biasanya PPTQ NURUL AMIN AL-GHOZALI melaksanakan acara tersebut pada akhir sya'ban.Dimana dalam acara tersebut telah diagendakan atau diisi dengan berbagai macam acara, dimulai dari saat pra acara sampai pada puncak acara.Ada hal yang unik dan mungkin berbeda dari pesantren lainya,mengapa demikian karena sebelum acara puncak  atau kurang lebih seminggu sebelumnya sudah diisi dengan pra acara Haflah Akhirussanah & Khotmil Qur'an

KEGIATAN PERLOMBAAN

.Lantas apa   yang diagendakan pada pra acara tersebut? .Jawabanya adalah dilaksanakanya berbagai cabang lomba oleh para santriwan maupun santriwati.Walaupu sebetulnya tujuan utama diadakan acara ini adalah sebagai "rame-rame" namun ini menjadikan acara tersebut akab terasa lebih hidup dan meriah.Berbagai lombapun dicabangkan dalam acara ini diantaranya adalah cabang lomba LCCI, pidato,diba'i,MHQ Juz amma,MHQ surat Al-Baqoroh,MHQ 5 Juz,pembacaan kitab kuning,Saritilawah.

Selain untuk memeriahkan acara Haflah Akhirussanah,kegiatan seperti ini juga mempunyai nilai lebih ,diantaranya dapat membangkitkan potensi atau kemampuan yang ada pada diri para santri.Contoh saja lomba pidato yang mengajarkan atau melatih mental para santri untuk berbicara di hadapan khalayak,MTQ yang menguji bagaimana kemampuan dalam menghafal Alqur'an bukan hanya lancar tapi juga tartil dan juga dengan cabang lomba lainya.







Pada tahun ini 1438 H acara Haflah Akhirussanah & Khotmil Qur'an PPTQ NURUL AMIN AL GHOZALI dilaksanakan pada tanggal 19-20 Mei 2017 atau bertepatan tanggal 22-24  Sya'ban 1438 H.Untuk  peserta khotmil qu'an tahun ini secara keseluruhan berjumlah 36 khotimin khotimat,dengan rincian 16 santriwati & 10 santriwan khotmil qu'an juz amma (juz 30 ) bil ghoib,1 santriwan & 2 santriwati khotmil qur'an 30 juz bighoib sedankan untuk khotmilquran 30  juz binnadlor berjumlah 7 santri.

Untuk rangkaian acaranya sendiri pada tanggal 19-20 Mei  dilaksanakan prosesi semaan alqur'an dari para khotimin khotimat,kemudian pada tanggal 20 mei siangnya dilaksanakan acara pawai taaruf dan hitanan massal,sedangkan untuk puncak acaranya sendiri dilaksanakan  tanggal 21 Mei dengan agenda pengajian umum yang dihadiri oleh KH.Syeh Misbachul Munir dari Kabupaten Brebes... bersambung.......
pic:potone nyusul





















SELAYANG PANDANG PONDOK PESANTREN TAKHFIDHUL QUR'AN NURUL AMIN AL GHOZALI



Nama Lembaga :Yayasan Pondok Pesantren Nurul Amin Al-Ghozali
Tahun diresmikan : Februari 2003 oleh KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Tahun Akta Yayasan : 2011
Alamat:Rt 01/Rw 03 Masjid Kauman Desa Lengkong-Bojong-Tegal
Pengasuh :KH.Ghozali Fatkhulloh Al Khafidh
Type :Takhfidhul Qur'an
Kuota Tampung : Santri putra dan Putri
Periode Penerimaan santri baru : Tidak terbatas/setiap hari


Tepat disebelah timur Masjid  Jami Baitul Ma'mur ,nampak berdiri kokoh beberapa bangunan bertingkat yang bersemir crem dengan kiri kanan merupakan perumahan penduduk,nampak pula sebuah plang papan nama berwarna hijau yg berdiri tegak di pinggir jalur utama Desa Lengkong sebelum masuk gang.Di plang tersebut itulah terpampang tulisan YAYASAN PONDOK PESANTREN NURUL AMIN AL GHOZALI.Salah satu lembaga pendidikan islam yang menaungi sebuah pesantren takhfidzul qur'an.Sebuah pesantren yang domainya takhassus Al Qur'an untuk mencetak calon calon penghafal Al Quran.Pesantren tersebut di beri nama Pondok Pesantren Takhfidzul Qur'an (PPTQ) Nurul Amin Al Ghozali.Pesantren yang kini sudah memasuki usia ke 20 an tahun tersebut di asuh oleh beliau KH.Ghozali Fatkhulloh Al Khafidz.Beliau KH.Ghozali Fatkhulloh merupakan putra dari salah seorang tokoh agama di desa tersebut.Terlahir dari pasangan KH.Fatkhulloh dan Ibu Hj.Siti Maryam.Pepatah megatakn buah jatuh tidak jauh dari pohonya.Pun demikian,yang ada pada diri Beliau KH.Ghozali seakan mewarisi ayahnya KH.Fatkhulloh.Beliau oleh sang ayah dipondokan di beberapa pesantren,diataranya pesantren Hidayatul Mubtadi'in Tegal Kubur Asuhan KH.Umar Muchsin,ayah dari KH.Amirudin Umar (Pengasuh saat ini),Pesantren Al Amin El Balongan Benda, Sirampog Brebes asuhan KH.Aminudin.KH.Aminudin sendiri merupakan salah satu santri dari Syaikh Munawir Krapyak,sebelumnya KH.Aminudin Merupakan santri dari pengasuh generasi pertama Pondok Pessntren Al Hikmah Benda Sirampog Brebes yaitu KH.Suhaemi.Dibeliau lah KH.Aminudin menyelesaikan hafalan Al Qurannya dan kemudian disaranakan untuk berlanjut ke guru Beliau (Guru dari KH Suhaemi) yaitu Syaih Minawwir Krapyak,dan dari Syaih Munawwir Krapyak ini KH Aminudin menadapat sanad Al Quran.Di pesantren asuhan KH.Aminudin inilah beliau KH.Ghozali menyelesaikan hafalan Al Quranya dan di beberapa pesantren yang lain,sedangkan beberapa guru yang lain dari beliau satu diantaranya KH.Makhtum Khannan (Alm) Cirebon yang tersohor dengan ulama ahli hikmahnya.

Jika memflash sejarah dibalik berdirinya pesantren tersebut sudah mengalami tiga fase.Fase pertama sekitaran tahun 1999-2000 an dimana Awal mula pesantren ini dirintis.Selepas dan tidak lama setelah KH.Ghozali F pulang dari pesantren, Beliau bersama dengan adik ipar beliau Ust.Rofi'i Toha sebagai ketua dan juga teman Beliau saat mondok yaitu Ust.Faozan sebagi sekretaris dan pastinya atas dukungan dan keridhoan sang ayah beliau KH.Fatkhulloh Beliau besama sama merintis pesantren ini.Pada mulanya pesantren ini diberi nama Daarul Fiqri,pada masa masa ini kegiatan mengaji di tempatkan di sebuah bangunan kayu yang tepat berada di belakang rumah Ayah beliau.Walaupun saat itu masih dalam kondisi serba terbatas namu antusiasme anak anak yang datang untyk mengaji cukup tinggi,hal itu terdiskripsi dari jumlah anak yang datang untuk mrngaji pada pada waktu itu,terutama anak anak khususnya laki laki dari masyarakat setempat ,namun ternyata mulai juga berdatangan santri dari luar diantaranya bersal dari daerah Purbalingga baaik itu santri putra maupun putri dan tidak lama kemudian bergantilah nama pesantren tersebut menjadi PONDOK PESANTREN NURUL AMIN.Melihat perkembangan jumlah santri/anak anak yng mengaji bertambah banyak dan tidak sebandinng dengan tenpat yang ada,pada tahun 2002 an dibangunlah sebuah bangunan bertingkat tepat berada di depan bangunan lama.Setelah beberapa bulan proses pembangunsn selesai,sekitan awal tahun 2003 direncanakan lah proses peresmian pesantren ini,dan Alhamdulillah tepat dibulan Februai 2003 pesantren ini di resmikan oleh KH.Abdurrahman Wahid (GUS DUR).


Peresmian ini tentunya akan memberikan efek pada perkembangan pesantren.Benar saja tidak beberapa lama setelah peresmian ditahun tahun berikutnya jumlah santri bertambah terutama yang dari luar Desa.Ada yang dari Tegal,Pemalang Brebes Purbalingga Purwokerto dan Demak.

Tahun silih berganti kegiatan pesantren terus bergeliat dan pada tahun 2006-2007 dibangunlah gedung baru untuk menggantikan bangunan lama yanng masih berpapan kayu.

Seiring berjalanya waktu sebagai lembaga pendidikan islam yang harus mengikuti perkembangan zaman,maka tepat di tahuun 2011,pengasuh mendirikan yayasan yang berbadan hukum,sebagai bentuk legalitas yang diakui terkhusus oleh pemerintah,maka berdirilah sebuah yayasan bernama YAYASAN PONDOK PESANTREN NURUL AMIN AL GHOZALI.Dengan berbadan hukumnya pesantren ,juga mengubah nama pesanten menjadi Pondok Pesantren Takhfidzul Qur'an Nurul Amin Al Ghozali.Pada masa inilah fase ketiga pesantren ini,dan pada masa inilah PPTQ Nurul Amin terlihat beberapa perkembangan termasuk dibangunnya gedung baru untuk santri putri,dimana saat ini santri putri mendominasi (2019) dari jumlah santri yang ada di PPTQ Nurul Amin Al Ghozali.


Beberapa kegiatan pada fase pertama :

1.Pengajian Alqur'an ba'da maghrib dan subuh
2.Musyawaroh mingguan ba'da Isya
3.Lalaran (mengulang) pelajaran
4.Praktik Fiqih (sholat,wudhu dll)
5.Latihan Khitobah
6.Pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani
7.Pembahasan ilmu hikmah






AIR MATA HARU DAN BAHAGIA

Bismillahirrohmaanirrohiim ... Bahagia sekaligus terharu ,mungkin itulah yang dirasakan oleh Tris Maulana (Sokatengah,Bumjawa),R...